Fange Zi’a
Dian Widiawati, Ratna Panggabean, Nadia Arfan, Nidiya Kusmaya, Mama Mathilde - Penenun kain desa Tololela
Tenun Ikat
benang katun dan pewarna alami secang dan indigo
2021
Fange Zi’a merupakan bahasa daerah Ngada, arti dari istilah ini adalah buah kemiri yang sudah masak dengan sempurna dan siap digunakan.
Istilah ini menjadi inspirasi dalam pengembangan corak tenun ikat Desa Tololela. Kemiri merupakan salah satu komoditas desa Tololela dan merupakan material yang mudah ditemukan dan sering gunakan dalam keseharian para penduduk Desa Tololela. Dalam pengembangan desain kain tenun ikat ini kami menambahkan motif bunga kemiri dan isi buah kemiri yang dipadukan dengan corak kuda yang merupakan corak paling khas dari desa-desa di Daerah Kab. Ngadha juga aksen-aksen yang menyerupai motif ukiran di rumah tradisional di desa Tololela
Warna yang diaplikasikan merupakan kombinasi dari akar mengkudu, secang dan indigo. Warna-warna ini dipilih untuk menghasilkan warna merah, merah kecoklatan dan warna biru.Selain itu digunakan juga daun alpukat untuk menghasilkan warna Jingga kecoklatan. Keempat material ini banyak ditemukan di sekitar desa Tololela. Disela kesibukan berkebun mereka mengumpulkan material dari alam sekitar dengan penuh tanggung jawab