Batik tulis
Dengan penetapan sistem lockdown ataupun PPKM di berbagai tempat masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu dirumah dan memakan lebih banyak waktu bersosialisasi lewat sosial media dari pada bertemu kerabat secara fisik. Hal ini membuat masyarakat lebih memperhatikan informasi-informasi yang tersebar di sosial media dan dari tahun 2020 sampai 2021 saat ini informasi yang paling trending dalam dunia fashion adalah sustainability. Melihat perubahan ini bisa disimpulkan dengan munculnya beberapa keywords untuk mewakili perubahan ini yaitu united, down to earth, timeless, dan, sensible.
Motif tradisional yang diambil untuk dimodifikasi adalah Batik Jlamprang yang merupakan salah satu batik yang terbentuk dari jalan perdagangan India ke pantai Utara Jawa. Karena batik ini memiliki unsur kosmologis maka adapun makna down to earth dan sensible didalamnya yang mengingatkan manusia untuk bijak berpikir sebelum melakukan sesuatu.
Motif modifikasi terinspirasi dari teknik memperbaiki keramik dari Jepang yaitu Kintsugi yang memiliki pesan bahwa barang yang sudah rusak masih bisa dibenarkan dan dapat menambah nilai value dari produk tersebut.
Berkolaborasi dengan seniman batik asal Cirebon dengan nama toko “Oemah Batik”, bahan yang digunakan untuk membuat set pakaian ini berupa batik tulis diatas kain Primissima GA berukuran 230 x 105 cm. Kemudian bagian kerah dan bagian bawah rok dikombinasi dengan kain katun toyobo berwarna biru tua. Mengambil salah satu konsep sustainability pakaian ini terbuat dari mono material yaitu kain katun yang membuat proses end life cycle mudah untuk diidentifikasi dan disesuaikan cara pendaur ulangannya. Target market yang dituju adalah wanita dewasa yang tinggal di daerah perkotaan.
Kain katun Primissima GA, Kain katun Toyobo