Pandemi tahun kemarin memaksa kita untuk mengisolasi diri dari dunia untuk kurang lebih dua tahun. Tema ini merujuk pada semua ekspresi dan emosi yang terpendam akibat karantina dan akibat dari paparan media. Dengan trend fashion yang selalu berubah berubah, kita mungkin akan mencoba mencari sense of style yang original dan mencolok.
Paroxysm of Emotions memiliki konsep yang eksperimental dan mencolok, menggunakan warna-warna cerah dan memadukannya dengan motif-motif yang saya illustrasikan. Koleksi ini bertujuan untuk membuat statement tentang keberadaan dan sense of self kita, dengan menggunakan sesuatu yang original dan eye catching, jadi keberadaan kita akan selalu terlihat di keramaian.
Koleksi ini ditujukan untuk menjadi streetwear, setiap piece juga bisa dibuka dan dipakai secara individu sambil dipadukan dengan baju lain. Koleksi ini juga mempunyai target market younf adult dengan range usia 21-30 tahun.